Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah
Kali ini saya akan berbagi
pengalaman tentang inovasi pembelajaran, khususnya inovasi pembelajaran
matematika sekolah.
Secara umum, kalau kita
membuat sebuah karya inovasi, maka bisa dipakai untuk penilaian PAK (Pengajuan
Angka Kredit) demikian juga bisa dimasukkan dalam lomba inobel tingkat nasional.
Berbicara tentang lomba
inobel tingkat nasional, Alhamdulillah, saya baru 3 kali tembus. Tidak mengapa
belum juara, justru mendapat pengalaman yang banyak.
Dapat berkenalan pula dengan
guru – guru hebat (insya Allah) di seluruh Nusantara.
Kembali,
Inobel (inovasi
pembelajaran) sendiri kapan pertama kali dilombakan, saya kurang tahu
persisnya. Karena dulu ada info perlombaan inobel, saya masih pengin fokus mata
kuliah.
Secara garis besar dalam
tulisan ini saya akan ceritakan tentang apa itu inovasi pembelajaran.
Inovasi pembelajaran
merupakan sebuah penemuan di bidang pembelajaran yang sifatnya asli, spesifik,
unik, inovastif, sistematis, aplikatif, inspiratif, dan bermakna. Ini menurut
versi buku pedoman inobel.
Asli artinya karya
tersebut merupakan karya pribadi, pemikiran sendiri, dan bukan buatan orang
lain. Di dalamnya tidak diperkenankan yang namanya plagiat.
Yang patut disayangkan,
masih ditemui guru yang menggunakan karya orang lain, kemudian diklaim sebagai
karya pribadi. Seandainya memodifikasi, ternyata ide besar inovasi tersebut
masih karya orang lain.
Spesifik artinya karya
penemuan pembelajaran tersebut memiliki kekhususan. Hampir – hampir belum
pernah dilihat oleh guru apalagi oleh siswa.
Unik artinya hampir
semakna dengan spesifik, tapi lebih memiliki keistimewaan sendiri. Semisal sama
– sama aplikasi, namun aplikasi tersebut memiliki keistimewaan tersendiri yang
tidak dimiliki sebelumnya oleh aplikasi lainnya.
Inovatif artinya adanya
kebaruan. Kebaruan dalam ide yang ditampilkan dalam produk. Jangan sampai karya
tersebut hanya daur ulang dari karya orang lain. Jika demikian, maka bukan inovatif
lagi.
Sistematis artinya tata
urutan penemuan pembelajaran tersebut sesuai dengan buku pedoman inobel.
Terutama dalam hal penulisan.
Aplikatif artinya karya
penemuan tersebut dapat diaplikasikan oleh banyak siswa, setidaknya oleh siswa
di kelasnya sendiri. Karya tersebut gampang diterapkan, digunakan, bahkan
dikembangkan oleh guru yang lain.
Inspiratif artinya karya
penemuan tersebut mampu memberikan pencerahan, mengilhami guru lain untuk
membuatnya, serta memberikan wawasan tambahan buat guru yang lain.
Bermakna artinya karya
penemuan yang diusulkan bermanfaat untuk mendukung pembelajaran di kelas. Karya
tersebut dapat menambah aspek pengetahuan berupa hasil belajar ataupun aspek
keterampilan.
Perlu diketahui ketika
kita membuat sebuah karya inovasi tidaklah harus dinilaikan dalam penilaian
angka kredit ataupun diikut sertakan dalam perlombaan.
Semisal kita membuat
sebuah karya inovasi lalu kita aplikasikan di kelas. Catat hasilnya, apakah ada
peningkatan atau tidak. Jika tidak ada peningkatan, maka lakukan refleksi apa
yang kurang. Ini sudah cukup.
Namun jika karya inovasi tersebut
ingin kita nilaikan, maka ya harus mengikuti aturan penulisan dalam buku 4.
Demikian pula, jika kita ikutkan dalam lomba inobel, maka harus pula mengikuti
pedoman penulisannya.
Dari 3 kali ikutan inovasi
pembelajaran, saya seringkali melihat karya beberapa teman, khususnya yang matematika
baik SD maupun SMP ada yang bisa menginspirasi. Ini hanyalah penilaian subjektif penulis.
Tapi tetap perlu diberikan
apresiasi terhadap mereka.
Oya, yang ikut inobel
tidak mesti harus guru PNS atau guru yang senior. Beberapa GTT saya pernah
temui.
Pengalaman lainnya,
Pernah saya ikut lomba
pembuatan media pembelajaran pada tahun 2009, ternyata saya melihat karya
mereka dalam tampilan flash dan PPT sangat bagus. Banyak karya mereka yang
menginspirasi saya sampai sekarang. Sebenarnya ini yang saya harapkan sampai
sekarang.
(bersambung, insya Allah, bukan PHP)






0 comments:
Post a Comment